Luther Tentang Gereja Katolik
Luther Tentang Gereja Katolik
Mungkin akan mengejutkan bagi umat Kristen saat menemukan bahwa Martin Luther dengan jujur mengakui bahwa Gereja Katolik menelusuri jejaknya kembali ke Para Rasul, bahwa Gereja itu benar-benar memiliki Suksesi Apostolik, meskipun (menurut pandangan Luther yang keliru) telah merusak dirinya sendiri seiring berjalannya waktu.
Berikut ini adalah kata-kata Luther sendiri:
Catatan: Semua penekanan adalah milik saya
Hari ini Paus dan pengikutnya berteriak kepada kita bahwa merekalah gereja sesungguhnya, sebab mereka telah menerima Baptis, Sakramen, dan Kitab Suci dari Para Rasul dan merupakan penerus mereka. Mereka berkata: “Dimana lagi umat Allah seharusnya berada selain di tempat nama-Nya dipuji, dan di mana para penerus dan ahli waris para rasul-Nya dapat ditemukan? Tentu saja orang Turki, orang Tartar, dan orang kafir tidak dapat menjadi umat-Nya. Karena itu kita harus menjadi umat-Nya; jika tidak, sama sekali tidak mungkin menemukan umat Allah di bumi. Akibatnya, dia yang memberontak terhadap kita menentang Gereja Kristen dan Kristus sendiri.” Ini pasti akan menyinggung dan mengusir siapa pun yang tidak dipersenjatai dengan senjata yang berbeda dan kekuatan yang berbeda, yang hanya mendengarkan pendapat seperti itu dari orang-orang yang paling terkemuka dan berpengaruh di bumi. “Kamu adalah seorang bidat dan rasul iblis,” “Kamu berkhotbah menentang umat Allah dan gereja, ya menentang Allah sendiri.” Karena sangat sulit untuk menghilangkan argumen ini dari mereka dan membujuk mereka untuk tidak melakukannya
Ya, kita sendiri SULIT UNTUK MENYANGKALNYA, terutama karena KITA MENGAKUI -SEPERTI YANG HARUS KITA AKUI- bahwa banyak dari apa yang mereka katakan ADALAH BENAR: bahwa kepausan memiliki Firman Tuhan dan jabatan para rasul, dan bahwa mereka telah menerima Kitab Suci, Baptisan, Sakramen, dan mimbar DARI MEREKA. Apa yang akan kita ketahui tentang ini jika bukan dari mereka? Oleh karena itu iman, Gereja Kristen, Kristus, dan Roh Kudus harus ditemukan DI ANTARA MEREKA. Jadi, apa urusan saya untuk berkhotbah menentang mereka seperti seorang murid berkhotbah menentang gurunya? Lalu pikiran-pikiran seperti ini muncul dalam hati saya: “Sekarang saya melihat bahwa saya salah. Oh, andai saja saya tidak pernah memulai ini dan tidak pernah berkhotbah! Karena siapa yang berani menentang gereja, yang kita akui dalam Pengakuan Iman: Saya percaya pada Gereja Kristen yang kudus, dsb.? Sekarang saya menemukan gereja ini juga dalam kepausan. Oleh karena itu, jika saya mengutuk gereja ini, saya akan dikucilkan, ditolak, dan dikutuk oleh Tuhan dan semua orang kudus.”
Karena nama “gereja” mencangkup banyak bajingan dan penjahat yang menolak menaati Firman Tuhan dan bertindak bertentangan dengann-Nya. Namun, mereka disebut ahli waris dan penerus para leluhur, imam, dan nabi yang kudus. Yang pasti, mereka memiliki umat Tuhan; tetapi mereka mempraktikkan penyembahan berhala dengan begitu bebas dibawah jubah nama “gereja” sehingga Tuhan terpaksa berkata: “Ini tidak akan lagi menjadi bait suci dan imamat-Ku. Umat-Ku tidak akan lagi menjadi Umat-Ku. Tetapi kepada mereka yang bukan umat-Ku akan dikatakan: ‘Kamu adalah anak-anak Allah yang hidup’.” - Khotbah Luther tentang Injil Yohanes Pasal 16 [Karya-karya Luther, Volume 24, Halaman 304-305]